Minggu, 29 Juli 2012

Kerugian Banjir



  1. Kerugian Banjir Bandang di Padang Rp 263,9 M

    Jumat, 27 Juli 2012
    PADANG (Suara Karya): Kerugian material akibat banjir bandang yang terjadi di Padang, Sumatera Barat, diperkirakan mencapai Rp 263,990 miliar.
    "Bencana banjir bandang yang menerjang Kota Padang baru-baru tadi menimbulkan kerugian ratusan miliar," kata Wali Kota Padang, Fuazi Bahar, di Padang, Kamis.
    Menurutnya, besaran kerugian tersebut belum lagi termasuk kerugian materil dialami masyarakat yang menjadi korban. "Besaran kerugian banjir bandang terbanyak di sektor infrastruktur jalan, jembatan, dan bangunan,"katanya.
    Untuk memperbaikan fasilitas umum yang rusak akibat banjir bandang membutuhkan biaya yang sangat besar. "Pemerintah Kota Padang sangat membutuhkan bantuan pusat untuk percepatan perbaikan sarana infrastruktur tersebut," kata Fauzi Bahar.
    Dia mengatakan, saat ini warga rumah terendam banjir maupun yang rusak masih mengungsi di sejumlah tempat, seperti tempat ibadah, sekolah, dan rumah keluarga terdekat. "Warga rumah hanyut terbawa deras air sekarang ini menumpang di rumah saudara tidak terkena banjir,"katanya.
    Dia menambahkan, berdasarkan data BPBD Padang, banjir bandang melanda di lima kecamatan yang berada di Kota Padang. "Banjir itu terjadi di Kecamatan Pauh, Lubuk Begalung, Lubuk Kilangan, Kuranji serta Kecamatan Nanggalo," ungkapnya.
    Sementara itu Ketua DPD-RI Irman Gusman mengaku ikut prihatin atas bencana banjir bandang yang melanda kota Padang tersebut. "Kami akan perjuangkan anggaran ini (perbaikan infrastruktur) ke anggaran pusat," kata.
    Dia menambahkan, langkah-langkah dilakukan oleh pemerintah kota Padang dalam penanggulangan bencana sangat cepat.
    "Saat terjadi banjir personil BPBD langsung turun untuk membantu evakuasi warga ke daerah yang aman,"katanya.
    Bencana banjir bandang menerjang Kota Padang Sumbar terjadi pada Selasa 24 Juli 2012 malam, dipicu terjangan badai, dan hujan deras sejak sore.
    Puncaknya, sekitar pukul 18.30 WIB, air mulai meluap di hulu sungai Lubuk Kilangan Kecamatan Lubuk Kilangan dan Hulu Sungai Batang Kuranji Kecamatan Kuranji.
    Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang mencatat sebanyak 534 rumah warga rusak akibat hantaman air bah pada Selasa (24/7) malam, baik berat, ringan, maupun rusak sedang.
    Kepala BPBD Kota Padang Dedi Henidal di Pa-dang, Kamis malam, mengatakan, dari data yang dikumpulkan di lapangan tercatat 534 rumah yang rusak dalam musibah itu.
    "Kita telah melakukan pendataan terhadap bangunan yang rusak, dan dari data tersebut didapatkan jumlah rumah yang rusak paling banyak adalah rusak sedang, kemudian rusak ringan, dan kemudian rusak berat," kata dia.
    Dia menyebutkan, data tersebut dikumpulan dari lokasi yang dilanda air bah di lima kecamatan di Kota Padang. Berdasarkan data BPBD Kota Padang, jumlah rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 95 unit, rusak sedang 190 unit, sementara rusak ringan 249 unit.
    Untuk rumah ibadah tercatat yang rusak sebanyak 15 unit, terdiri atas 11 unit rusak berat dan satu unit rusak ringan.
    Selain kerusakan rumah, BPBD Kota Padang juga mencatat adanya sarana pendidikan yang rusak berat sebanyak dua unit dan rusak sedang satu unit.
    Selain itu, lima jembatan rusak berat dan satu lainnya rusak sedang. Sedangkan saluran irigasi yang rusak berat 11 unit dan rusak ringan satu unit. Sementara itu seribuan warga Jorong Sikabau, Nagari Parit, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terisolasi akibat meluapnya Sungai Batang Sikabau.
    "Sekitar seribuan jiwa kini terancam karena lima titik jalan menuju daerah mereka dilanda banjir hingga ketinggian dua meter lebih," kata BPBD)Pasaman Barat Asgiarman di Ujunggading, Rabu malam.
    Menurut dia, saat ini tim BPBD tengah berada di lapangan dan akan melakukan peninjauan. Dari laporan sementara tidak ada korban jiwa.
    "Meluapnya Sungai Batang Sikabau diduga akibat hujan yang terjadi beberapa hari ini,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar