Minggu, 29 Juli 2012

Bencana Alam Tsunami Mentawai




 PMI akan melakukan pendataan terhadap korban untuk pemberian bantuan lebih lanjut.
Jakarta – Gempa 7,2 skala richter (SR) yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, semalam ternyata menimbulkan tsunami yang cukup mengerikan. “Gempa ini telah menimbulkan tsunami setinggi 3 meter yang menerjang Kepulauan Mentawai yang meliputi Sikakap, Pagai Utara, Pagai Selatan dan Sipora,” begitu data yang dimiliki PMI yang dikirimkan kepada detikcom, Selasa (26/10/2010).
PMI menyebut korban tewas 4 orang. Sedang Badan Provinsi Penanggulangan Bencana Daerah Sumbar menyitir, korban te
Selain relawan, PMI juga mengirimkan melakukan pendistribusian 50 Kantong mayat, serta 10 box sarung tangan latex dan masker. Selanjutnya juga
Menurut PMI, tsunami telah menyebabkan sebanyak 645 KK mengungsi, selain itu 4 orang dinyatakan meninggal dan 103 orang hilang.
Para korban yang dilaporkan hilang itu tersebar di 9 nagari yakni Sikakap, Muara Taikako, Silabu, Malakopak, Sinakok, Makalo, Beleraksok, Bulasan, dan Bosuwa. Kemungkinan besar, korban akan bertambah.
Akibat bencana ini, warga Kepulauan Mentawai mengalami ketakutan yang luar biasa. Apalagi, isu akan adanya tsunami susulan berhembus kencang di kalangan warga.
Untuk memberi rasa aman untuk warga, PMI menyiagakan sekitar 50 relawan dan 5 unit ambulans. PMI mencoba terus mengumpulkan informasi untuk membantu para korban yang saat ini dalam kondisi trauma.
was mencapai 23 orang. Sementara Yayasan Citra Mandiri Mentawai mencatat korban tewas 31 orang. Gempa 7,2 SR di Mentawai terjadi pukul 21.40 WIB hari Senin (25/10). BMKG menetapkan berpotensi tsunami dan mencabutnya sejam kemudian. Namun tsunami dahsyat makan korban baru diketahui sore tadi karena tidak ada alat pemantau di sekitar Mentawai.(ken/nrl)

Banjir Di Russia


ANJIR maut menerjang Rusia. Duka hebat pun tak terelakkan setelah sedikitnya 171 orang tewas dalam musibah tersebut. Dan banjir dahsyat yang terjadi dua bulan setelah Presiden Vladimir Putih berkuasa pada masa jabatan ketiga diperkirakan memberikan pukulan baru pada citra pemimpin itu.
Banjir tersebut diyakini akan membuat sorotan baru tertuju pada cara-cara Putin menangani berbagai bencana akibat ulah manusia dan bencana alam.

Duabelas tahun masa kekuasaan Putin di Rusia sebagai perdana menteri, presiden, perdana menteri dan kini presiden lagi terus diwarnai bencana-bencana besar seperti tenggelamnya kapal selam Kursk dan sejumlah kecelakaan pesawat.

Para kritikus telah berulangkali mengecamnya karena kerap memberikan respon lamban terhadap krisis-krisis dan ketidakmampuannya merombak infrastruktur era Soviet di negara tersebut.

Tragedi skala besar pertama sejak Putin kembali ke Kremlin pada Mei lalu telah menggarisbawahi semakin besarnya ketidakpercayaan rakyat terhadap pihak penguasa dan diduga keras akan memicu gerakan protes di mana-mana terhadap kekuasaan orangkuat tadi, papar ahli-ahli.

Bencana banjir itu "bukan kabar baik" bagi Putih karena rakyat Rusia sudah sudi lagi memercayai para pejabat, ujar Olga Kryshtanovskaya, ahli sosiologi yang hingga waktu lalu merupakan anggota aktif parbai Persatuan Rusia yang berkuasa.

"Ada suatu problema ketidakpercayaan," tegas pakar tadi kepada AFP. "Ketidakpercayaan ini telah tumbuh cepat sejak pemilihan Duma (dewan) dalam Desember lalu. Rejim itu kini berada dalam sebuah situasi di mana mereka tak dapat berfungsi seperti sebelumnya."

Pengumuman kembalinya Putih ke Kremli dan pemilihan parlemen sarat kecurangan pada Desember lalu memicu gelombang protes terparah dalam sejarah menentang pemimpin tersebut.

Para pengunjuk rasa me-nyalahkan Putin karena membangun sebuah sistem kaku yang memperkaya kalangan dalamnya saja dengan mengorbankan rakyat jelata Rusia.

Kerugian Banjir



  1. Kerugian Banjir Bandang di Padang Rp 263,9 M

    Jumat, 27 Juli 2012
    PADANG (Suara Karya): Kerugian material akibat banjir bandang yang terjadi di Padang, Sumatera Barat, diperkirakan mencapai Rp 263,990 miliar.
    "Bencana banjir bandang yang menerjang Kota Padang baru-baru tadi menimbulkan kerugian ratusan miliar," kata Wali Kota Padang, Fuazi Bahar, di Padang, Kamis.
    Menurutnya, besaran kerugian tersebut belum lagi termasuk kerugian materil dialami masyarakat yang menjadi korban. "Besaran kerugian banjir bandang terbanyak di sektor infrastruktur jalan, jembatan, dan bangunan,"katanya.
    Untuk memperbaikan fasilitas umum yang rusak akibat banjir bandang membutuhkan biaya yang sangat besar. "Pemerintah Kota Padang sangat membutuhkan bantuan pusat untuk percepatan perbaikan sarana infrastruktur tersebut," kata Fauzi Bahar.
    Dia mengatakan, saat ini warga rumah terendam banjir maupun yang rusak masih mengungsi di sejumlah tempat, seperti tempat ibadah, sekolah, dan rumah keluarga terdekat. "Warga rumah hanyut terbawa deras air sekarang ini menumpang di rumah saudara tidak terkena banjir,"katanya.
    Dia menambahkan, berdasarkan data BPBD Padang, banjir bandang melanda di lima kecamatan yang berada di Kota Padang. "Banjir itu terjadi di Kecamatan Pauh, Lubuk Begalung, Lubuk Kilangan, Kuranji serta Kecamatan Nanggalo," ungkapnya.
    Sementara itu Ketua DPD-RI Irman Gusman mengaku ikut prihatin atas bencana banjir bandang yang melanda kota Padang tersebut. "Kami akan perjuangkan anggaran ini (perbaikan infrastruktur) ke anggaran pusat," kata.
    Dia menambahkan, langkah-langkah dilakukan oleh pemerintah kota Padang dalam penanggulangan bencana sangat cepat.
    "Saat terjadi banjir personil BPBD langsung turun untuk membantu evakuasi warga ke daerah yang aman,"katanya.
    Bencana banjir bandang menerjang Kota Padang Sumbar terjadi pada Selasa 24 Juli 2012 malam, dipicu terjangan badai, dan hujan deras sejak sore.
    Puncaknya, sekitar pukul 18.30 WIB, air mulai meluap di hulu sungai Lubuk Kilangan Kecamatan Lubuk Kilangan dan Hulu Sungai Batang Kuranji Kecamatan Kuranji.
    Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang mencatat sebanyak 534 rumah warga rusak akibat hantaman air bah pada Selasa (24/7) malam, baik berat, ringan, maupun rusak sedang.
    Kepala BPBD Kota Padang Dedi Henidal di Pa-dang, Kamis malam, mengatakan, dari data yang dikumpulkan di lapangan tercatat 534 rumah yang rusak dalam musibah itu.
    "Kita telah melakukan pendataan terhadap bangunan yang rusak, dan dari data tersebut didapatkan jumlah rumah yang rusak paling banyak adalah rusak sedang, kemudian rusak ringan, dan kemudian rusak berat," kata dia.
    Dia menyebutkan, data tersebut dikumpulan dari lokasi yang dilanda air bah di lima kecamatan di Kota Padang. Berdasarkan data BPBD Kota Padang, jumlah rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 95 unit, rusak sedang 190 unit, sementara rusak ringan 249 unit.
    Untuk rumah ibadah tercatat yang rusak sebanyak 15 unit, terdiri atas 11 unit rusak berat dan satu unit rusak ringan.
    Selain kerusakan rumah, BPBD Kota Padang juga mencatat adanya sarana pendidikan yang rusak berat sebanyak dua unit dan rusak sedang satu unit.
    Selain itu, lima jembatan rusak berat dan satu lainnya rusak sedang. Sedangkan saluran irigasi yang rusak berat 11 unit dan rusak ringan satu unit. Sementara itu seribuan warga Jorong Sikabau, Nagari Parit, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terisolasi akibat meluapnya Sungai Batang Sikabau.
    "Sekitar seribuan jiwa kini terancam karena lima titik jalan menuju daerah mereka dilanda banjir hingga ketinggian dua meter lebih," kata BPBD)Pasaman Barat Asgiarman di Ujunggading, Rabu malam.
    Menurut dia, saat ini tim BPBD tengah berada di lapangan dan akan melakukan peninjauan. Dari laporan sementara tidak ada korban jiwa.
    "Meluapnya Sungai Batang Sikabau diduga akibat hujan yang terjadi beberapa hari ini,"